**Dikirimkan dari seorang sahabat, ukhti yang baek hati :)) Entahlah, saat pertama membaca ini aku mulai berpikir bahwa mungkin hal terbaik yang lebih dilakukan saat merindu adalah menyimpan dalam-dalam perasaan rindu itu. Jadilah seorang wanita sebagaimana kodratnya, sebagaimana dia bisa menjaga akhlak dan kesopanannya, serta menjaga kemaluannya. Rindu adalah bagian dari jiwa, sebagai ungkapan hati dan merupaka hal yang alamiah yang pasti kan dirasakan oleh setiap makhluk. Jangan pernah cemas, karena kau tak pernah menyimpannya sendiri, Allah SWT Sang Maha Mengetahui sedang bersamamu, menemani dalam rindumu. Aku percaya tentang ikatan batin, saat kau merindukan sesorang yang memang pantas untuk kau rindukan nun jauh disana, percayalah... dia pun sedang merindumu saat itu. Meski dengan jarak yang sangat jauh atau bahkan belum pernah saling mengenal satu sama lain. Karena itulah rindu, tak kan pernah mengenal Sikon...
"Aku punya jawaban tentang masalah-masalah orang-orang yang merindukan. Maka dengarkanlah, dari luka didalam tubuh yang merindu tatkala engkau bertanya tentang hawa nafsu yang telah menggerakanku, dan telah meneteskan air mata yang tidak dialirkan. Jika orang yang dirindukan dianggap menyiksa orang yang merindukan, tentunya senikmat-nikmat orang yang disiksa itu adalah orang yang merindu (Ibnu Dawud)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar