Sedihnya, ketika harus melepas yang kau sukai.
Sedihnya, ketika harus berusaha melupakannya,
Sedihnya, ketika harus berusaha untuk tidak mengingatnya lagi namun tak pernah bisa melenyepkan memorinya.
Hal itulah yang kurasakan sekarang, *sedihhhh...*
Ketika harus kehilangan abaya yang ku sukai pada pandangan pertama.
Terlalu lama berpikir & menimbang-nimbang akhirnya sold out, *hiksss...*
Padahal abaya itu yang ku sukai, kenapa harus ragu terlalu lama, *sedih dalam sesal*.
Sebenarnya pertama kali melihat abaya itu aku sudah sreg, sudah suka sekali, walaupun cuma sepintas melihatnya,
Tapi kenapa aku harus meragu lama dalam hatiku. *sudahlah*
Tak ada gunanya menyesali yang telah terjadi, toh abayanya juga sudah sold out.
*hanya bisa berdoa dalam hati semoga besok hari ada abaya yang lebih indah, hehehe*
Dari kejadian ini aku belajar, bahwa tak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang yang ada.*kesempatan untuk memiliki abaya yang indah dalam hal ini, hehehe, dasar...duniawi :P*
Hampir setiap saat hidup kita dilewati oleh rangkaian opportunity (kesempatan) , tetapi kesempatan itu dibiarkan pergi begitu saja.
Kita tidak mengambilnya, padahal kita ingin agar hidup kita berubah.
Mungkin begitulah juga ketika kita terpaksa kehilangan orang yang kita sukai, terlalu lambat menimbang, terlalu lama meragu, akhirnya kehilangan.
Ketika kehilangan abaya yang ku sukai, sedihnya sudah sedih sekali, apalagi ketika harus kehilangan orang yang disukai,
*entahlah* sedang tak mau membayangkan sedihnya.
Ada sedikit cerita yang berkaitan dengan hal ini, yang dapat membuat kita berpikir bijak tentang mengambil kesempatan dan menentukan pilihan, *baca yuukkk*
suatu siang di benua hijau,,
seorang guru dan seorang pemuda sedang duduk di bawah pohon di tengah lapangan rumput..
kemudian si pemuda bertanya kepada sang guru tentang arti mencintai..
sang guru terdiam,, sampai kemudian menjawab pertanyaan muridnya dengan memberinya sebuah tugas.. sang guru menyuruh pemuda itu untuk berjalan menyusuri padang rumput tempat mereka bersinggah,,
yang hampir tak terlihat ke mana ujung dari padang rumput tersebut..
sang pemuda diperintahkan untuk menemukan setangkai bunga rumput yang indah,,
untuk kemudian diberikan kepada sang guru..
pemuda itu berjalan menyusuri padang rumput yang luas.. dalam perjalanan itu dia menemukan sehelai bunga rumput yang indah,,
namun tidak di ambilnya karena dia berpikir akan menemukan satu lagi yang lebih indah jika dia mencari lagi..
di sepanjang perjalanannya dia menemukan banyak bunga rumput yang indah dengan berbagai rupa..
dan tanpa pemuda itu sadari,, hari mulai malam,, ia pun telah sampai di ujung padang rumput..
pada akhirnya dia menemukan bunga rumput yang paling indah yang tumbuh di penghujung padang rumput..
segera ia pun kembali ke tempat di mana sang guru menunggu..
setelah sampai ke hadapan sang guru,, pemuda itu pun memberi bunga rumput yang dia temukan di ujung padang rumput..
sejenak sang guru memperhatikan bunga rumput si pemuda.. lalu kemudian memberitahu kepada pemuda itu,,
bahwa tidak ada yang spesial dan indah dari bunga yang ia temukan..
pemuda itu lalu mengakui bahwa dalam perjalanannya menyusuri padang rumput tadi,, dia menemukan beberapa bunga rumput yang indah,,
namun dia berpikir bahwa dia akan menemukan yang lebih indah jika dia meneruskan pencariannya..
hingga dia mencapai penghujung pencariannya dan menemukan satu bunga rumput terakhir..
sang guru pun tersenyum dan berkata bahwa itulah yang terjadi di kehidupan nyata..
rumput diibaratkannya orang - orang yang ada di sekitar kita..
bunga rumput yang indah bagaikan orang yang menarik perhatian kita.
padang rumput,, siang dan malam bagaikan rentangan waktu kehidupan kita..
dalam perjalanan kita untuk mencari sesuatu apapun,, seperti halnya cinta..
hendaklah tidak selalu membandingkan dan berharap bahwa ada yang lebih baik jika kita melakukan pencarian lagi..
karena dengan kita melakukan itu,, akan banyak waktu yang terbuang percuma..
dan mereka tidak akan pernah kembali mengulang semuanya..
yang hampir tak terlihat ke mana ujung dari padang rumput tersebut..
sang pemuda diperintahkan untuk menemukan setangkai bunga rumput yang indah,,
untuk kemudian diberikan kepada sang guru..
pemuda itu berjalan menyusuri padang rumput yang luas.. dalam perjalanan itu dia menemukan sehelai bunga rumput yang indah,,
namun tidak di ambilnya karena dia berpikir akan menemukan satu lagi yang lebih indah jika dia mencari lagi..
di sepanjang perjalanannya dia menemukan banyak bunga rumput yang indah dengan berbagai rupa..
dan tanpa pemuda itu sadari,, hari mulai malam,, ia pun telah sampai di ujung padang rumput..
pada akhirnya dia menemukan bunga rumput yang paling indah yang tumbuh di penghujung padang rumput..
segera ia pun kembali ke tempat di mana sang guru menunggu..
setelah sampai ke hadapan sang guru,, pemuda itu pun memberi bunga rumput yang dia temukan di ujung padang rumput..
sejenak sang guru memperhatikan bunga rumput si pemuda.. lalu kemudian memberitahu kepada pemuda itu,,
bahwa tidak ada yang spesial dan indah dari bunga yang ia temukan..
pemuda itu lalu mengakui bahwa dalam perjalanannya menyusuri padang rumput tadi,, dia menemukan beberapa bunga rumput yang indah,,
namun dia berpikir bahwa dia akan menemukan yang lebih indah jika dia meneruskan pencariannya..
hingga dia mencapai penghujung pencariannya dan menemukan satu bunga rumput terakhir..
sang guru pun tersenyum dan berkata bahwa itulah yang terjadi di kehidupan nyata..
rumput diibaratkannya orang - orang yang ada di sekitar kita..
bunga rumput yang indah bagaikan orang yang menarik perhatian kita.
padang rumput,, siang dan malam bagaikan rentangan waktu kehidupan kita..
dalam perjalanan kita untuk mencari sesuatu apapun,, seperti halnya cinta..
hendaklah tidak selalu membandingkan dan berharap bahwa ada yang lebih baik jika kita melakukan pencarian lagi..
karena dengan kita melakukan itu,, akan banyak waktu yang terbuang percuma..
dan mereka tidak akan pernah kembali mengulang semuanya..
*Finally...*
Jangan menutup mata terhadap kesempatan yang datang.
Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada, karena begitu kesempatan datang, maka berjuta peluang akan mengampiri.
Karena sekali kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan, maka tidak akan pernah dua kali kesempatan itu datang kembali, dan akan menyesalinya.
by: Maria
by: Maria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar