Kamis, 13 Januari 2011

Begitu banyak yang kusyukuri dalam hidup ini. Anugerah, nikmat, & karunia. Rasa syukur yang takkan pernah putus padaMU ILLAHI RABBI atas segala hikmah yang senantiasa ENGKAU berikan. Namun yang terindah adalah hadiah nikmatnya iman dalam islam, khusyuknya shalat, dan tetap bisa melantunkan ayat-ayat suciMU dengan baik, Alhamdulillah. Ku syukuri segala yang datang yang pergi, yang berhenti ataupun terus. Tapi hamba selalu percaya RABBI, KAU tuliskan cerita hidup ini dengan begitu indah dan penuh makna. Ajarilah hamba berjalan dengan cinta, bertutur dengan sayang, dan menatap dengan kasih... Amien :-)

Terima kasih atas hadiah yang indah hari ini...

Senin, 10 Januari 2011

Jerawat Part 2

Jerawat-jerawat ini benar-benar membuatku stres, hampir saja frustasi *hihihi*. Baru kemarin aku menangis seharian karena memikirkan jerawat yang tumbuh beraturan dimukaku. Aku menjadi sangat sensitif, selama 20 tahun terakhir aku tidak pernah berjerawat, baru kali ini. Aku menjadi sangat sensitif, bahkan ketika mama menasihatiku tentang jerawat-jerawat ini aku menjauh segera, takut tak mampu mengontrol emosiku. Mama adalah orang yang sangat perhatian pada diriku, entah karena aku anak perempuan satu-satunya atau karena memang aku yang sulung. Mama selalu rajin membelikanku jamu, bedak-bedakan, cleanser, mama lah yang mengaturnya, aku tidak terlalu mengerti tentang itu. Iseng, ku buka lagi album di Gallery hapeku. melihat foto-foto lama saat wajahku tak berjerawat, bertambahlah air mataku, aku hanya mau jerawat-jerawat ini hilang. huhhh... ternyata kebiasaan menyimpan foto-foto lama itu tak terlalu bagus juga, menambah luka hati saja *hihihi*. Tapi, setelah menangis semalam mencurahkan segenap perasaan kepada Sang Maha Sempurna, aku sadar bahwa tidak ada yang selalu sempurna dalam hidup ini, bahwa roda kehidupan tetap akan selalu berputar meski kau mohon jangan. Takdir akan terus berjalan. Kemarin mukamu bersih tak berjerawat, hari ini berjerawat, mungkin saja besok bisa bersih kembali. Ahhh, jangan bersedih. Hal itulah yang kini membangkitkan semangatku, bahwa jerawatku yang bisa tumbuh juga pasti bisa hilang. Pikiranku yang tadinya sangat sensitif jika ditanya tentang jerawat, kini berusaha tak putus asa dan memikirkan berbagai cara menyembuhkan jerawat *SEMANGAT*. Dari memakai jeruk nipis, madu, bedak dingin, rajin minum vit.E, ada berbagai alternatif pilihan setelah searching seharian diaGoogle. Akhirnya ku putuskan memakai cara sendiri, karena kulitku memang berbeda dari orang pada umunya, lebih berminyak. Aku rajin membersihkan muka menjelang tidur dengan clean&clear yang mengandung vit.C *katanya bagus lohhh untuk mencegah jerawat*, tetap memakai pelembab clean&clear juga tentunya biar kulit muka tidak menjadi kusam, kalau lagi rada berminyak bersihkan pakai oil controling toner dari clean&clear, rajin maskeran juga biar noda hitamnya cepat hilang, nahhh... pake cara tradisional wanita kalimantan, dengan bedak dingin tiap hbs dzuhuran, cara yang cukup efektif buat dinginin kulit, trs klo lagi wudhu harus benar-benar sesuai syarat. Ckckckck... mama sampai ngeleng-ngeleng kepala ga bisa ngomong lagi liat kelakuanku *hehehe*. Tapi ku sadari, yang lebih penting sebenarnya adalah perubahan jiwa, yakni hati yang selalu gembira, senyuman manis, percaya diri, tetap bersabar, harus selalu bersyukur, senantiasa berpikiran positif, ikhtiar dan tawakkal, suka menolong, rajin menabung, tak boleh sombong *nahhh... nahhh... kebablasan nie, hehehe* dan yang terutama adalah rajin berdoa pada Allah SWT karena itulah harapan yang sesungguhnya harus ada, berdoalah niscaya Tuhan akan mendengarkan doamu, jangan remehkan kekuatan doa karena dengan doa muncullah setitik asa, seberkas harapan, membangkitkan semnagat, dan memunculkan segudang ide paling mutakhir :-). Hmmm... aku menyesal menjauh kemarin ketika mama mulai menasihatku, tak sepantasnya aku begitu. seharusnya aku tetap ada dan mendengarkan, walau nasehat mama memang akan tercampur dengan omelan *hehehe*, tapi aku tahu sekali bahwa hal itu sebenarnya adalah pertanda sayang mama padaku, dan aku pun akan selalu sayang mama.
Sedikit cerita sebelum hari ini. Setiap hari aku selalu bertanya pada abah apakah jerawatku berkurang dan nodanya semakin menghilang, abah bilang "yaa! semakin baik dan semakin berkurang, hatiku pun sangat senang mendengarnya, aku berlalu dengan wajah yang amat ceria. Setiap hari aku selalu bertanya seperti itu, dan abah pun tak berubah pada jawabannya yang demikian. Hingga disuatu siang aku bercermin, yang biasanya ku alkukan disore hari saja setelah mandi, dalam penglihatanku mukaku tampak merah dan semakin kusam. Dan aku pun bertanya kepada abah seperti pertanyaan yang selalu ko lontarkan setiap harinya, dan hari itu abah pun menjawab dengan jawaban yang tak jauh berbeda dari sebelumnya. Kali ini ku tak berhenti dan bertanya kembali, "abah sedang bohong yaa??? nyatanya mukanya semakin merah dan jerawat kecilnya bertambah banyak bah" Abah diam dan tersenyum. Ku akui aku sedikit kecewa. Tapi kembali tangisan semalam menyadarkanku, bahwa sebenarnya abah tidak sedang menjawab pertanyaan rutinku, tapi abah sedang memberikan doa untukku, memasukkan energi positif dalam diriku. Yaa Rabbi, hamba terlalu cepat menilai dan kurang apandai berpikir panjang, ampuni hamba yang su'udzon, jauhkan hamba dari berbagai penyakit hati, Amien... Dan kini aku terus dan tak bosan-bosan juga memberika pertanyaan yang sama pada abah setiap hari, seperti abah yang juga tak pernah bosan berdoa untukku.
Jerawat kecil ternyata menyimpan banyak hikmah, banyak rehasia dan cerita perjuangan *hihihi, kayak bela negara saja*. Dan yang lebih-lebih penting aku selalu yakin "Allah sedang mengajariku untuk satu hal, menjadi yang lebih baik dikemudian hari", kali ini tentang harapan, pantang menyerah, usaha, dan semangat untuk diri sendiri.

Tiga bulan telah berlalu sejak kejadian itu, Alhamdulillah sekarang jerawatku memang benar berkurang. Rasa syukur tak terperikan untuk hikmah yang selalu Allah berikan meski hanya  pada kejadian sekecil jerawat :-)